Kebanyakan warga miskin yang sakit merasa berat untuk dirujuk ke Surabaya atau rumah sakit rujukan lainya. Pasalnya mereka bukannya tidak mau, melainkan berat karena takut akan biaya yang dikeluarkan. Untuk berobat diluar tempat tinggalnya pastinya akan mengluarkan lebih biaya hidup seperti makan dan tempat singgah keluarga pasien.
Menampung keluhan warganya, Pemkab Trenggalek bersinergi dengan Baznas dan Komunitas IST Surabaya, membuat rumah singgah bagi keluarga pasien di kota pahlawan ini. Rumah singgah ini bertempat di Jalan Gubeng Kertajaya IX-B nomor 6, Surabaya.
Lokasi rumah singgah ini dekat dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan Stasiun Gubeng. Sehingga keluarga pasien dapat dengan mudah dan dekat mengantar keluarganya berobat ke Rumah Sakit ini. Selain itu untuk ke rumah singgah keluarga pasien bisa menggunakan moda transportasi kereta api dan turun di Stasiun Gubeng.
Rumah singgah ini disediakan gratis untuk warga Trenggalek kura-
ng mampu yang dirujuk ke Surabaya. Meskipun tidak semewah hotel atau penginapan, namun rumah singgah ini memiliki fasilitas lengkap. Selain itu juga disiapkan petugas yang mendampingi keluarga pasien di rumah singgah.
Ketua TKPK Kabupaten Trenggalek, H. Moch. Nur Arifin menuturkan “semoga rumah singgah ini bisa bermanfaat bagi warga Trenggalek,” ungkap Arifin.
Dijelaskan olehnya, “mengingat banyak masukan dari keluarga pasien yang kesulitan dan terkadang tidak mau dirujuk karena bingung tinggal dimana dan kalaupun ada uangnya siapa. Apalagi jika pasien dari keluarga miskin, akhirnya terwujudlah rumah singgah ini,” tuturnya.
Disampaikan oleh Wakil Bupati termuda ini, “alhamdulillah sinergi dengan Baznas dan komunitas IST Surabaya, rumah singgah akhirnya terlaksana,” pungkas Arifin. (Humas)