Muchammad Nur Arifin atau biasa disapa Gus Ipin adalah Wakil Bupati Trenggalek periode 2016-2021, peraih rekor muri pasangan Bupati-Wakil Bupati termuda Indonesia. Sosok yang hamble dan dekat dengan rakyat miskin, bahkan tidak segan-segan memeluk penuh dengan kasih sayang saat bertemu dengan masyarakat miskin.
Sejak pertama menjabat wakil bupati, Mochamad Nur Arifin telah menyerahkan gaji yang diterima ke Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Trenggalek. Gaji Wakil Bupati berikut tunjangannya total sebesar Rp 5,3 juta, berharap gajinya dapat meningkatkan pemasukan BAZ Kabupaten Trenggalek. Karena dari data selama ini dana yang masuk ke BAZ Trenggalek setiap bulan hanya Rp 11 jutaan.
Langkah itu dilakukan Gus Ipin untuk menjadi contoh kepada masyarakat dan pejabat lainnya. Karena melihat potensi sebenarnya BAZ dapat menghimpun dana lebih besar.”Mudah-mudahan ini menjadi contoh bagi pejabat-pejabat yang telah punya eselon di pemerintahan,” harapnya. Karena dari anggaran APBD Kabupaten Trenggalek alokasi dana untuk gaji pegawai mencapai Rp 900 miliar per tahun. Sehingga jika ada satu persen saja yang disalurkan ke BAZ sudah ada pemasukan sekitar Rp 9 miliar.
Gerakan melalui sistem pun ia dorong agar BAZNAS Kabupaten Trenggalek mampu berbenah dan menjadi pilihan umat dalam menyalurkan dana zakat, infak, shadaqah dan wakafnya. Dorongan tersebut dilakukan secara nyata dengan segera membentuk kepengurusan baru BAZNAS Trenggalek sesuai amanah Undang-Undang nomo 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, dengan melakukan seleksi terbuka pimpinan BAZNAS Kabupaten Trengggalek Periode 2016-2021. Setelah melalui tahapan seleksi sampai pada turunnya rekomendasi dari BAZNAS RI, dikukuhkanlah 5 pimpinan BAZNAS Kabupaten Trenggalek berdasarkan SK Bupati nomor 188.45/699/406.004/2016 tentang Pengangkatan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Trenggalek Periode 2016-2021;
Terbukti, 3 bulan setelah dilantiknya kepengurusan BAZNAS, kinerja keuangan BAZNAS Trenggalek naik sangat signifikan yang mencapai angka seratus jutaan, bahkan pada enam bulan ini sudah stabil di angka dua ratus jutaan setiap bulannya. Namun demikian masih jauh dari potensi yang ada, sembari menggali potensi yang besar tersebut BAZNAS Trenggalek di dorong untuk mengembangkan sistem pengelolaannya yang amanah, profesional dan transparan.
Pada sisi penerima manfaat, tiga bulan beroperasi BAZNAS Trenggalek menunjukkan kemanfaatan yang sangat besar di tengah-tengah masyarakat miskin bersinergi dengan Program GERTAK (Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan) yang beliau bangun, hadir memastikan masyarakat miskin tidak khawatir lagi tidak mampu membayar biaya berobat karena setiap ada laporan terkait masalah yang dihadapi masarakat miskin BAZNAS bersama GERTAK memastikan hadir sebagai solusi sampai tuntas. Penerima manfaat sampai bulan Agustus sejumlah 1.130 orang dan 90 lembaga.
Harapan besar beliau kepada BAZNAS kedepan agar menjadi lembaga keuangan umat di tengah-tengah masyarakat sebagai solusi atas persoalan-persoalan terkait kemiskinan, bahkan kedepan beliau terus mendorong BAZNAS tidak hanya membuat program-program konsumtif tetapi mengarah juga kepada program-program produktik pemberdayaan untuk merubah status dari mustahiq menjadi muzaki. (deny)