Trenggalek – Ketua BAZNAS Kabupaten Trenggalek, Mahsun Ismail mengatakan, pencapaian penghimpunan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Trenggalek sepanjang tahun 2019 mencapai 97% dari terget penghimpunan tahun 2019 sebesar 3,5 miliar.

“Tahun ini, BAZNAS Kabupaten Trenggalek berhasil menghimpun dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) serta Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) sebesar 3,4 miliar  sedangkan target sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BAZNAS Kabupaten Trenggalek pada awal tahun ini hanya Rp 3,5 miliar,” kata Mahsun Ismail di Trenggalek, Kamis (04/02/2020).

Tidak tercapai nya target penghimpunan ini dapat kita pahami karena banyak pegawai negeri atau ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek purna tugas sehingga potensi awal yang telah kita maping tidak sesuai harapan. Namun demikian jika dibandingkan tahun yang lalu penerimaan ZIS tumbuh mengalami pertumbuhan walau tidak terlalu besar.

“artinya di tahun ini menjadi pekerjaan rumah pengurus BAZNAS Trenggalek untuk lebih mengoptimalkan penghimpunan ZIS dari potensi yang ada” lanjutnya

Mahsun menjelaskan, program-program penyaluran dari dana ZIS tahun ini lebih banyak merespon masyarakat tidak mampu dalam program Trenggalek Peduli sebesar 54% dimana program ini menyasar bantuan biaya hidup bulanan kelompok fakir dan juga program bedah rumah tidak layak huni.

Sepanjang 2019, BAZNAS Kabupaten Trenggalek menyalurkan dana ZIS sebesar 102 persen dari total penerimaan murni tahun 2019 ditambahkan saldo tahun lalu, yang berarti pengelolaan zakat dilaksanakan dengan sangat efektif. Sepanjang tahun 2019, BAZNAS Kabupaten Trenggalek telah membantu mustahik sebanyak 3.230 jiwa.

“BAZNAS membantu 1632 penerima manfaat pada program Trenggalek Peduli, 879 penerima pada program Trenggalek sehat, 625 penerima manfaat pada program Trenggalek Taqwa, 46 penerima manfaat pada program Trenggalek Makmur dan 108 penerima manfaat pada Program Trenggalek Cerdas,” kata dia.

Dari sisi penghimpunan, BAZNAS Trenggalek juga sudah malakukan inovasi pelayanan pembayaran digital melalui finansial technologi lewat Go Pay, OVO, Link Aja, Dana, dan lain-lain melalui satu barcode.

“Selain itu, BAZNAS Kabupaten Trenggalek mendapatkan opini Wajar atau istilah yang populer adalah WTP atas laporan keuanagan selama dua periode, dan untuk pengelolaan tahun 2019 ini sedang dalam audit oleh akuntan publik,” katanya.

 “dalam hal penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek, sudah banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat miskin atas peran serta BAZNAS Trenggalek dalam penanggulangan kemiskinan atas sinergi dengan pemerintah melalui program GERTAK”, pungkasnya. (deni/humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *